PENELITI AHLI PRANCIS

Peneliti
Pays concerné(s)
Indonesia

Ketangguhan penelitian Prancis tidak hanya ditandai oleh reputasi institusi universitas tetapi juga para penelitinya. Sejak berabad lalu para peneliti Prancis dikenal dan diapresiasi di seluruh dunia. .

BEBERAPA NAMA BESAR DALAM PENELITIAN PRANCIS

Banyak peneliti prancis dengan hasil penelitian terkenal di dunia yang melanjutkan studinya di  grandes ecoles dan universitas-universitas Prancis. Humaniora, sains, ilmu eksakta, apa pun bidang kegemaran Anda, pasti ada referensi Prancis di antara bacaan Anda.

Beberapa bidang yang disajikan di sini dapat menginspirasi Anda; daftar ini jelas tidak lengkap. Untuk mengetahui lebih banyak lagi, datanglah dan lanjutkan kuliah doktor di Prancis.

Louis Pasteur (1822-1895), Fisikawan dan Kimiawan

Mempelajari bidang kimia dan fisika, Louis Pasteur adalah pelopor kemajuan terbesar bidang kimia dan kedokteran di abad 19, terutama  dalam pencegahan penyakit menular. Dianggap sebagai penemu bakteriologi dan mikrobiologi, ia mengajukan paten untuk pasteurisasi pada tahun 1865 dan mengembangkan vaksin terhadap rabies pada tahun 1885. Institut Pasteur yang dipimpinnya sampai pada tahun 1895, dianggap sebagai salah satu jaringan pusat terkemuka di dunia untuk studi mikro-organisme dan penyakit menular.

Marie Curie

Marie Curie (1867-1934), Fisikawan dan Kimiawan

Marie Sklodowska-Curie adalah wanita pertama penerima Penghargaan Nobel, dan satu-satunya yang pernah mendapat penghargaan dalam dua bidang ilmiah. Pada tahun 1903, ia dan suaminya dianugerahi penghargaan bidang fisika atas pekerjaan mereka mengenai Radiasi dan pada tahun 1911, penemuan terhadap radium dan polonium membuat mereka mendapatkan Penghargaan Nobel Kimia. Universitas di Paris yang didedikasikan untuk sains dan kedokteran, dinamai berdasarkan namanya dan suaminya, Pierre dan Marie Curie University (UPMC). Namanya juga telah diberikan kepada Program Pertukaran Penelitian Eropa terbesar.

Hélène Metzger (1889-1944), Epistomolog

Seorang crystallographer terlatih, Hélène Metzger mencurahkan seluruh hidupnya untuk sejarah sains. Dia menerbitkan banyak artikel dan monograf dalam epistemologi berkala antara 1920 dan 1940. Beliau mendalami bidang sejarah kimia Prancis dan menempatkan ilmuwan dan konteks penelitiannya di jantung sejarah sains. Sebagai Administrator Komite Internasional Sejarah Ilmu Pengetahuan, dia kurang diakui di universitas Prancis dan tetap dianggap amatir. Penangkapannya oleh Jerman pada 1944 mengganggu karirnya; dia tidak pernah kembali dari kamp konsentrasi di Auschwitz.

Claude Lévi-Strauss (1908-2009), Etnolog

Seorang antropolog dan etnolog terkenal, Claude Lévi-Strauss merevolusi antropologi dengan menciptakan konsep strukturalisme yang secara mendalam menandai pemikiran kontemporer dalam etnologi, sosiologi, filsafat, sejarah, dan sastra. Meraih Medali Emas CNRS pada tahun 1967, Claude Lévi-Strauss juga adalah Honorary Doctor Causa dari banyak universitas di dunia dan anggota asing dari American Academy of Sciences. Tristes Tropiques diterbitkan pada 1955, yang mencampurkan kisah perjalanan dan refleksi filosofis adalah salah satu karyanya yang paling banyak dibaca.

Jules Hoffman

 

Jules Hoffman (1941-), ahli biologi

Ahli biologi, Jules Hoffmann adalah seorang profesor di Institut Penelitian Unggul di Universitas Strasbourg dan  juga Direktur Penelitian di CNRS. Penghargaan Nobel bidang kedokteran diberikan pada tahun 2011 atas penelitiannya mengenai sistem kekebalan bawaan. Karyanya telah memacu kemajuan besar dalam bidang pencegahan dan terapi melawan kanker, infeksi dan penyakit radang. Dia adalah anggota dari banyak institusi bergengsi termasuk Académie Française sejak 2012.

Katia Krafft (1942-1991), Vulkanolog

Katia Krafft mempelajari fisika dan geokimia di Universitas Strasbourg dan dengan cepat mengabdikan dirinya untuk vulkanologi. Bersama suaminya, Maurice Krafft, juga seorang vulkanolog, mereka berkeliling dunia. Mereka dijuluki volcano devils oleh rekan-rekan mereka karena acap kali meluncur ke lereng gunung berapi yang sedang meletus untuk merekam kejadiannya dan memotret di 175  gunung dalam 25 tahun. Katia Krafft meninggal bersama suaminya, hanyut oleh awan berapi di Gunung Unzen di Jepang pada tahun 1991. Bahkan saat ini, penelitian mereka adalah referensi di Prancis dan di luar negeri.

Jean-Pierre Sauvage

Jean-Pierre Sauvage (1944-), kimiawan

Ahli di bidang kimia koordinasi, Jean-Pierre Sauvage bekerja di CNRS dari tahun 1971 sampai 2014. Dia mendapatkan gelar PhD di bawah arahan Jean-Marie Lehn, penerima penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1987, dan pada akhirnya Jean-Pierre Sauvage juga mendapatkan Penghargaan Nobel pada tahun 2016 untuk desain dan sintesis mesin molekuler. Dia adalah anggota tetap l’Académie des sciences dan profesor di Universitas Strasbourg.

Monique Pinçon-Charlot (1946-), sosiolog

Sosiolog, Monique Pinçon-Charlot adalah direktur penelitian di CNRS dan Institut Penelitian tentang Masyarakat Kontemporer (IRESCO- l'Institut de recherche sur les sociétés contemporaines) di Universitas Paris VIII Saint Denis. Monique biasanya berkolaborasi dengan Michel Pinçon, suaminya, yang juga seorang sosiolog dan peneliti di CNRS. Sebagian besar karya mereka adalah hasil kerja bersama. Keistimewaan mereka adalah studi tentang kelas atas masyarakat dan borjuis, membahas norma-norma homogami, antara lain norma antar-sosial dan norma intra-sosial. Pensiun pada 2007, namun masih melanjutkan pekerjaannya, Monique sering diasosiasikan dengan Partai Komunis Prancis.

Françoise Barré-Sinoussi

 

Françoise Barré-Sinoussi (1947-), virolog

Peneliti dan ahli virologi, Françoise Barré-Sinoussi bekerja di Institut Pasteur dan Yayasan Sains Nasional Amerika Serikat sebelum bergabung dengan INSERM pada tahun 1975. Satu tim dengan Luc Montagnier, ia menemukan virus AIDS (HIV-1) pada tahun 1983 dan menerima Penghargaan Nobel untuk kedokteran pada 2008. Dia kemudian memimpin di Institut Pasteur di  laboratorium retrovirus biologi dan unit pengendalian infeksi retroviral secara berturut-turut. Pada tahun 2008, ia memfokuskan penelitiannya pada kontrol bawaan dan infeksi HIV. Pada 2012, Françoise diangkat menjadi Presiden International AIDS Society, organisasi independen internasional oleh para peneliti dan dokter HIV / AIDS, dan pada bulan November 2017 ia ditunjuk sebagai Presiden dari Sidaction, sebuah organisasi perlawanan HIV/AIDS.

Bruno Latour

Bruno Latour (1947-), antropolog

Filsuf dan antropolog, Bruno Latour mempelajari cara kerja penelitian dan kehidupan sehari-hari para peneliti. Dia dianggap sebagai sosiolog sains dan mendapatkan reputasi brilian, khususnya di dunia berbahasa Inggris. Dia memimpin karirnya sebagai peneliti dan pengajar di sekolah insinyur di Prancis dan luar negeri. Sejak 2006, ia adalah seorang profesor di Institute of Political Studies Paris (Sciences Po) di mana ia menciptakan banyak program: "medialab", SPEAP (Sciences Po-Program Eksperimen Ilmu Seni dan Politik) atau FORRCAST kurikulum dengan pemetaan kontroversi.

Nonna Mayer (1948-), ilmuwan politik

Doktor bidang ilmu politik, Nonna Mayer adalah direktur penelitian di CNRS, yang terikat pada Pusar Penelitan di Sciences Po Paris  (CEVIPOF)sekaligus menjadi pengajar di institusi yang sama. Dia melakukan banyak karya sosiologi elektoral, terutama mengenai partai ekstrim kanan, serta mengepalai  pekerjaan kolektif di Front Nasional bersama Pascal Perrineau.Beliau juga meneliti aktivitisme asosiatif, rasisme dan anti-Semitisme.

Catherine Wihtol de Wenden (1950-), ilmuwan politik

Cathehrine Wihtol de Wenden adalah direktur penelitian di CNRS (CERI) yang memiliki gelar doktor (PhD) dari universitas publik di bidang ilmu politik, spesialisasi di bidang migrasi internasional adalah spesialis dalam migrasi internasional. Dia telah melakukan berbagai studi lapangan dan melakukan berbagai penelitian komparatif, terutama di Eropa. Konsultan untuk OECD, Dewan Uni-Eropa dan Komisi Uni-Eropa, Beliau juga merupakan staf ahli eksternal; di bawah Kantor Komisi Tinggi PB Untuk para pengungsi (UNHCR).

Jean Tirole

 

Jean Tirole (1953-), econom

Seorang ekonom, melakukan penelitian pada teori organisasi, regulasi, teori permainan dan organisasi industri, Jean Tirole dianugerahi Penghargaan Nobel ekonomi pada tahun 2014. Penghargaan ini mengapresiasi karyanya mengenai kekuatan dan regulasi pasar.Jean Tirole sekarang menjadi rektor Sekolah Ekonomi di Universitas Toulouse, dan  dan direktur ilmiah dari Institut Ekonomi Industri Toulouse.

Dominique Méda (1962-), sosiolog dan filsuf

Dominique Meda mengenyam pendidikan di bidang flilosofi dan sosilogi di salah satu Ecole Normal Superieure di Prancis : ENA, adalah inspektur umum  urusan sosial dan direktur Institut Penelitian Interdisipliner dalam Ilmu Sosial (Irisso / CNRS). Dominique banyak meneliti tentang arti 'pekerjaan' di masyarakat, indikator kekayaan dan kesetaraan gender dalam pekerjaan. Dia adalah salah satu anggota pendiri Forum untuk indikator kekayaan lainnya. Pada tahun 2010, ia menciptakan laboratorium Kesetaraan dengan peneliti lain untuk mempromosikan kesetaraan profesional. Pada 2017, ia bergabung dengan Benoît Hamon selama kampanye presiden.

Patrick Boucheron (1965-), sejarawan

Patrick Boucheron adalah seorang asosiat di bidang sejarah dan alumni dari salah satu Ecole Normale Superieure di Prancis. Beliau juga merupakan dosen di Ecole Normale Superieure of Fontenay-Saint-Cloud sebelum bergabung dengan Universitas Panthéon-Sorbonne sebagai profesor sejarah abad pertengahan. Dia secara reguler berbicara mengenai Budaya Perancis dan berkontribusi pada majalah L'Histoire. Sejak 2015, ia adalah seorang profesor di Collège de France untuk bidang studi yang disebut dengan "Sejarah Kekuasaan di Eropa Barat (abad ketiga belas - enam belas)

Valérie Masson-Delmotte (1971-), klimatolog

Doktor dari ecole centrale Paris di bidang fisika dan transfer cairan, , Valérie Masson-Delmotte adalah seorang peneliti laboratorium klimatologi dan Lingkungan Komisi Energi Atom (Sciences du climat et de l'Environnement du Commissariat à l'énergie atomique - CEA) sejak tahun 1997. Dia adalah anggota Kelompok Panel Antarpemerintah tentang perubahan iklim (IPCC). Ia juga mengetuai kelompok kerja tentang dasar-dasar klimatologi fisika sejak tahun 2015. Pada 2013, ia menerima penghargaan Irene Joliot-Curie sebagai Ilmuwan Perempuan 2013.

Cedric Villani

Cédric Villani (1973-), matematikawan

Matematikawan, Cédric Villani tertarik pada teori kinetik dan transportasi yang optimal beserta aplikasinya. Dia belajar di di Ecole Normale Supérieure (ENS) dan mencurahkan tesisnya ke teori matematika dari persamaan Boltzmann. Cédric Villani adalah direktur Institut Henri Poincaré dan profesor di Universitas Claude Bernard di Lyon. Dia menerima Medali Fields pada tahun 2010. Dia adalah anggota untuk gerakan "La République En Marche! Sejak pemilihan legislatif Juni 2017.

Artur Avila

 

Artur Avila (1979-), matematikawan

Ahli matematika Franco-Brasil, Artur Avila bekerja terutama pada sistem dinamika teori spektral. Dia melanjutkan pasca-doktornya di Prancis pada tahun 2001 di College de France. Pada tahun 2008, ia menjadi direktur penelitian CNRS termuda di usia 29 tahun dan  menerima Medali Fields pada tahun 2014.